arsitek seringkali bertemu dengan perancangan sebuah rumah ibadah. rumah ibadah juga membutuhkan pengembangan sesuai dengan semakin bertambahnya warga dan membutuhkan ruang ibadah yang semakin bertambah pula.
Masjid adalah simbol keislaman. Ia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam, karena masjid merupakan bentuk ketundukan umat kepada Allah swt. Kata masjid terulang dua puluh delapan kali dalam Alquran. Secara bahasa masjid berasal dari kata sajada-sujudartinya patuh; taat; tunduk dengan penuh hormat. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, atau bersujud ini adalah bentuk lahiriyah yang paling nyata dari makna-makna tersebut. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk shalat dinamai masjid, “tempat bersujud”.
Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum Muslim. Tapi karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid menjadi tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah swt. Alquran menegaskan:
“Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah sesuatu di dalamnya selain Allah”. (QS. Al-Jinn {72}: 18)
Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah sesuatu di dalamnya selain Allah”. (QS. Al-Jinn {72}: 18)
Rasulullah saw. bersabda:
“Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri”. (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah)
segala bentuk kegiatan kepatuhan terhadap kegiatan agama islam selain shalat antara lain sebagai tempat syiar keagamaan, kegiatan sosial keagamaan ataupun sebagai wadah belajar keagamaan.
arsitek sebagai seorang perencana dituntut untuk mempu mengembangkan sebuah perencanaan yang baik, di dalam kasus renovasi sebuah bangunan seorang perencana dihadapkan kepada dua pilihan : melakukan perencanaan yang berkesinambungan dengan bangunan eksisting atau menghancurkan bangunan lama dan membangun gedung baru diatasnya. pilihan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
bersambung..........
0 comments:
Posting Komentar